PROGRAM
UNGGULAN TUNTAS BACA AL-QUR’AN ( T B A )
MI MIFTAHUL
HUDA SUMBEREJO 01
Krajan Kidul
Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang
I.
DASAR PEMIKIRAN
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya”. Demikian pengertian pendidikan yang
tertera dalam BAB I Pasal 1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.
Dari sini, paling tidak kita telah diberikan pijakan di dalam menentukan
berbagai kebijakan umum, dalam mengelola MI Miftahul Huda Sumberejo 01 sebagai
sebuah lembaga pendidikan yang secara formal menjadi tangan panjang dari
pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dan secara moral menjadi amanat
masyarakat di dalam mewujudkan impian
bersama, sebuah generasi muslim yang berkualitas, tangguh dalam menghadapi
hidup dan kehidupan yang senantiasa berubah ini.
Kita sepakat, bahwa dunia
ini senantiasa berubah, dan tidak ada yang kekal di dunia ini, melainkan
perubahan itu sendiri. Karena perubahan adalah sebuah ciri yang spesifik untuk
membedakan antara makhluk dengan Tuhannya. MI Miftahul Huda sebagai salah satu
ujung tombak dakwah dan perjuangan Islam sadar akan filosofi yang sederhana itu.
Sehingga di dalam menentukan arahnya, salah satu prinsip pokok adalah menjaga
nilai-nilai positif yang ada dan mengembangkan nilai-nilai positif yang baru
“المحافظة على السلف الصالح والاخد بالجديد الاصلح ”.
MI Mifathul Huda akan senantiasa berpijak pada nilai-nilai luhur yang
bersumber dari kearifan lokal maupun agama, di samping harus mengembangkan diri
agar mampu menghadapi zaman yang senantiasa berubah.
Atas dasar inilah kami menggagas sebuah Program
Uggulan MI Miftahul Huda di bidang ilmu keagamaan yang kami sebut sebagai “Tuntas
Baca Al-Qur’an” (disingkat TBA).
II.
NAMA DAN MAKNA PROGRAM
Program ini diberi nama “Program Unggulan Tuntas Baca Al-Qur’an
(TBQ)”, yang mempunyai makna :
- Unggul, berarti mempunyai nilai khas dan lebih dari program yang lain, sehingga bisa membedakan antara MI Miftahul Huda dengan sekolah yang lain. Setelah diberi akhiran –an menjadi unggulan, memiliki makna bahwa program ini harus dikelola secara maksimal dan professional, sehingga benar-benar menjadi program yang membanggakan bagi sekolah maupun warganya.
- Tuntas Baca Al-Qur’an berarti sebuah kompetensi, di mana siswa keluaran (out put) dari MI Miftahul Huda Sumberejo 01 mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar menurut kaidah ilmu baca Al-Qur’an.
III.
VISI, MISI,
TUJUAN DAN TARGET
A. VISI
“Mewujudkan Generasi Qur’ani yang
Berkualitas”
B. MISI
1.
Melaksanakan Pembelajaran secara efektif
dan efisien
2.
Melaksanakan Kegiatan Tadarus AlQur’an
santri secara rutin
3.
Membekali santri dengan kemampuan
membaca Al-Qur’an dengan benar dan lancer
C.
TUJUAN
Sebagai salah satu ujung tombak perubahan, maka setiap langkah inovasi
yang dilakukan MI Miftahul Huda Sumberejo 01 harus mengacu kepada tujuan
sebagai pengendali arah, sekaligus merupakan sebuah keinginan yang akan dicapai
oleh segenab kegiatan pendidikan.
Adapun tujuan Program
Unggulan Tuntas Baca Al-Qur’an (TBA)
MI Miftahul Huda Sumberejo 01 adalah
:
- Menyiapkan out put siswa yang mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar
- Mewujudkan MI Miftahul Huda sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas, dan memiliki daya saing.
- Mewujudkan MI Miftahul Huda sebagai salah satu ujung tombak perjuangan Islam di Indonesia, lebih khusus di desa Sumberejo dan sekitarnya.
- Mengubah opini masyarakat bahwa Madrasah Ibtidaiyyah yang disingkat MI, sebagai lembaga pendidikan yang profesional dan diperhitungkan.
D.
TARGET
Untuk menggairahkan program ini maka
perlu ditetapkan target, sehingga
tujuan di atas bisa tercapai
- Target Administratif
a.
Segala kegiatan diadministrasikan secara baik dan
detail
b.
Kebutuhan finansial tenaga dan operesional harus
diperhatikan
c.
Pemberian Ijazah Al-Qur’an / Piagam TBA
- Target Akademis :
Siswa yang telah lulus dari MI Miftahul Huda ditargetkan
a.
Telah mampu membaca Al-Qur’an dengan benar dan lancar sesuai kaidah ilmu baca
Al-Qur’an.
b.
Telah mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz
c.
Bagi yang mengikuti program tahfidh, telah
mengkhotamkan Al-Qur’an 30 juz, dan mampu membaca Al-Qur’an juz 30 bilgho-ib (hafalan)
secara benar dan lancar sesuai
kaidah ilmu baca Al-Qur’an.
IV.
BUKU PEDOMAN DAN PEMBAGIAN KELAS
A. Buku pedoman
Buku pedoman pembelajaran yang
digunakan untuk pembelajaran pada Program Unggulan TBA ini adalah :
1. Buku Metode Membaca Al-Qur’an IQRO’, yang
terdiri dari IQRO’ Jilid 1, IQRO’ Jilid 2, IQRO’ Jilid 3, IQRO’ Jilid 4, IQRO’
Jilid 5, dan IQRO’ Jilid 6
2. Mushaf Al-Qur’an yang telah disahkan
penerbitannya oleh Departemen Agama Republik Indonesia.
3. Buku-buku lain yang relefan
B. Pembagian Kelas
Pembagian kelas didasarkan
pada pirnsip-prinsip :
1. Mempertimbangkan kemampuan masing-masing
siswa dengan mengacu pada sistem pembelajaran TUNTAS
2. Memberi kesempatan kepada siswa yang
berbakat dalam bidang membaca Al-Qur’an untuk menyelesaikan target lebih cepat
3. Memberi kesempatan kepada siswa yang
kurang berbakat dalam bidang membaca Al-Qur’an untuk tetap bisa menyelesaikan
target dengan hasil yang baik.
4. Memungkinkan siswa kelas bawah (reguler)
bergabung/bersosialisasi dengan kakak kelasnya dan sebaliknya, pada Kelas
Program Unggulan TBA, sehingga menumbuhkan kesetiakawanan antar siswa kelas
reguler
5. Pembagian Kelas Program Unggulan TBA, sbb
:
1.
Kelas
IQRO’ I
2.
Kelas
IQRO’ II
3.
Kelas
IQRO’ III
4.
Kelas
IQRO’ IV
5.
Kelas
IQRO’ V
6.
Kelas
IQRO’ VI
7.
Kelas
Al-Qur’an I (Juz 1 s.d Juz
7)
8.
Kelas
Al-Qur’an II (Juz 8 s.d Juz
17)
9.
Kelas
Al-Qur’an III (Juz 18 s.d juz
30)
V.
PROYEKSI PENCAPAIAN TERGET
Diharapkan, target yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan proyeksi pencapaian sbb :
NO
|
Kelas (reguler)
|
Target yang Harus diselesaikan
|
Ket
|
1
|
I
|
Kelas IQRO’ I
Kelas IQRO’ II
|
Sem I
Sem II
|
2
|
II
|
Kelas IQRO’ III
Kelas IQRO’ IV
|
Sem I
Sem II
|
3
|
III
|
Kelas IQRO’ V
Kelas IQRO’ VI
|
Sem I
Sem II
|
4
|
IV
|
Kelas Al-Qur’an I
|
Sem I dan Sem II
|
5
|
V
|
Kelas Al-Qur’an II
|
Sem I dan Sem II
|
6
|
VI
|
Kelas Al-Qur’an III
|
Sem I dan Sem II
|
VI.
KRITERIA
KENAIKAN KELAS/JILID DAN KELULUSAN
A. Kriteria kenaikan Jilid/ Kelas
Untuk menjaga kualitas out put TBA MI Miftahul
Huda, maka diadakan pengawasan sejak dari pembelajaran dan kenaikan pada kelas
jilid IQRO’.
Dalam menentukan kenaikan kelas jilid IQRO’ dilakukan dengan cara dan kriteria sbb:
1. Tes kenaikan jilid dilakukan oleh Kepala
Program Unggulan TBA
2. Jika Kepala Program Unggulan TBA
berhalangan, maka tes kenaikan jilid dilakukan oleh salah satu guru senior yang
ditunjuk oleh Kepala Program Unggulan TBA
3. Setiap peserta tes kenaikan dinyatakan
naik jilid, jika telah secara benar dan lancar mampu membaca jilid yang
dimaksud.
4. Kenaikan pada kelas Al-qur’an dilaksanakan
secara alami, tanpa tes kenaikan kelas
5. Kenaikan pada kelas Al-qur’an dilaksanakan
dengan kriteria rangking kelas dalam menguasai kompetensi membaca Al-Qur’an,
dengan jumlah anak naik disesuaikan
dengan kapasitas dan pemerataan jumlah siswa di masing-masing kelas Al-Qur’an
B. Kriteria Kelulusan
Sebelum anak dinyatakan mengikuti wisuda
Al-Qur’an, harus mengikuti imtihan akhir Al-Qur’an, dengan ketentuan sbb :
- Siswa berhak mengikuti imtihan akhir Al-Qur’an, jika telah mengikuti pembelajaran Al-Qur’an pada Kelas Al-Qur’an I, Kelas Al-Qur’an II, dan Kelas Al-Qur’an III
- Siswa berhak mengikuti imtihan akhir Al-Qur’an, jika telah menyelesaikan/ mengkhotamkan Al-Qur’an 30 Juz binnadhri, atau juz 30 bil ghibi pada Program Unggulan TBA MI Miftahul Huda degan mendapatkan rekomendasi Guru Kelas Al-Qur’an III
- Imtihan akhir Al-Qur’an dilakukan oleh Kepala Program Unggulan TBA MI Miftahul Huda dihadapan Dewan Guru Program Unggulan TBA MI Miftahul Huda
- Imtihan akhir Al-Qur’an dilakukan dengan cara praktek kemampuan membaca Al-Qur’an secara acak
- Peserta Imtihan akhir Al-Qur’an dinyatakan lulus, jika mendapat nilai minimal baik dalam Imtihan akhir Al-Qur’an
VII.
METODE PEMBELAJARAN
C. Metode Pembelajaran
Metode, sangat menentukan hasil yang dicapai oleh sebuah proses
pembelajaran. Untuk itu perlu diterapkan metode yang tepat guna, sehingga
target pembelajaran bisa dicapai sesuai dengan harapan. Metode yang digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran pada Program Unggulan Tuntas
Baca Al-Qur’an (TBA) Miftahul Huda
Sumberejo adalah : “Metode Klasikal Individual”
Dengan metode ini, kekurangan yang
ada pada metode klasikal diharapkan bisa
tertutupi dengan kelebihan yang dimiliki oleh metode Individual. Demikian
sebaliknya, kekurangan yang ada pada metode individual doharapkan bisa disempurnakan oleh
kelebihan yang dimiliki oleh metode klasiakal. Dari sini diharapkan pembelajaran bisa
dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai tujuan ataupun
target yang telah ditetapkan.
D. Kaidah-Kaidah
Kaidah Metode
Klasikal Individual yang diterapkan dalam pembelajaran Iqro’
pada Program Unggulan Tuntas Baca Al-Qur’an (TBA) Miftahul Huda Sumberejo adalah sbb :
1. Kaidah Umum
- Lancar adalah “Lihat…, Baca”. Bukan Lihat, fikir, baca. Apalagi eja.
- Benar adalah sesuai dengan kaidah ilmu baca Al-Qur’an
- Buku yang dipakai adalah Buku IQRO’
- Mulai jilid awal panjang pendek bacaan huruf harus sudah jelas
- Setiap hari guru memberikan contoh bacaan yang benar pada baris I
- Huruf ‘ain tidak perlu dilakukan bertahap dari yang kurang jelas.
- Untuk naik ke hal berikutnya harus ada test, walau hanya sekali salah, tidak lulus
- Sistim penilaian hanya ada dua kategori Salah dan Benar
- Guru tidak boleh menjatuhkan murid di hadapan teman-temannya
- Uji naik jilid dilakukan oleh Kepala Sekolah, siswa diantar dan didampingi oleh guru, sehingga guru bisa melihat kemampuan sekaligus kekurangan muridnya.
- Pembelajaran Jilid I lebih sulit dan lebih menentukan dibanding jilid VI
- Seminggu sekali seluruh guru harus melakukan tadarus dan telaah bacaan bersama di bawah bimbingan dan pengawasan Kepala Sekolah sebagai aplikasi bahwa Guru Al-Qur’an harus cinta Al-Qur’an
2. Kaidah
Khusus
- Pembagian Kelas berdasarkan jilid
- Kelas Jilid I maksimal 15 anak
- Kelas Jilid selain Jilid I maksimal 20 anak
- Pembelajaran menggunakan sistim “Belajar Tuntas”, masing-masing anak harus menguasai seluruh materi dengan kecepatan penguasaan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Maka kenaikan tidak bersamaan dalam satu kelas.
- Waktu hanya 105 menit, dibagi menjadi 4 termin.
VIII. ALOKASI WAKTU DAN PEMBAGIAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Alokasi Waktu Pembelajaran
Alokasi Waktu Pembelajaran
yang dilakukan pada Program Unggulan Tuntas Baca Al-Qur’an (TBA)
Miftahul Huda Sumberejo disediakan waktu 105 mnt, mulai pukul 12.45 WIB sampai
dengan pukul 14.30 WIB
B. Pembagian Waktu Pembelajaran
Untuk efektifitas dan
efisiensi waktu pembelajaran, maka aloksai waktu yang telah disediakan sebanyak
105 menit, diatur sedemikian rupa, dengan perincian sbb :
1.
Termin I, 15 menit pertama hafalan surat-surat pendek mulai dari An-Naas dan
do’a do’a harian, dilakukan secara klasikal dengan menggunakan metode dreel
2.
Termin II, 15 menit berikutnya,
pembelajaran iqro’ dengan menggunakan
metode klasikal, dengan alat peraga
3.
Termin III, 60 menit setelahnya menggunakan
metode individual (sorogan)
4.
Termin IV, 15 menit terakhir mengunakan metode klasikal
Keterangan :
Termin I (15 menit), pembacaan/
hafalan surat-surat pendek, dilakukan secara klasikal dengan target sbb :
Jilid I : Mulai An-Naas sampai At-Takatsur
Jilid II : Mulai Al-Qori’ah sampai Al-Qodar
Jilid III : Mulai Al-Alaq sampai As-Syamsi
Jilid IV :
Mulai Al-Balad sampai Al-Ghosyiah
Jilid V : Mulai Al-A’la sampai Al-Insyiqoq
Jilid VI : Mulai Al-Muthoffifiin sampai At-Takwiir
AlQur’an : Mulai ‘Abasa sampai ‘Amma
Termin II (15 menit) :
·
Dengan alat peraga, guru memberikan contoh
bacaan yang benar pada baris pertama, siswa menirukan secara bersama, Hindari
Metode Eja.
·
Setiap hari, metode ini diulang sampai lancar
·
Setelah halaman pertama lancar, baru beralih
pada hal berikutnya dengan tetap mengulang halaman pertama (metode dreel)
1
2
3
4
5
6
7 dst
…
·
Pada Jilid I, yang semua siswa masih nol
kemampuan, maka pertama di baca 3 halaman. Setelah lancar baru tambah halaman 4
·
Ketika siswa membaca bersama-sama, guru membantu
dengan menunjuk per huruf dengan tuding, dengan metode cepat baca
(tuding dipindah sebelum baca selesai)
Termin III (60 menit) :
·
Secara individu, satu persatu siswa membaca di
hadapan guru, sebagaimana pada umumnya metode individual (sorogan)
·
Hindari Metode Eja.
·
Pada saat ini, siswa yang tidak sedang maju
diberikan tugas menulis huruf Al Qur’an atau mengulang bacaan secara mandiri
·
Penilaian tugas menulis huruf Al-Qur’an
diberikan di akhir pelajaran.
·
Pada jilid I – III, penilaian tugas menulis
huruf Al-Qur’an diberikan sebagai motifasi, sehingga di sini tidak ada nilai
yang menjatuhkan (nilai bombongan).
·
Buku pedoman / contoh menulis huruf Al-Qur’an
harus disediakan dengan model buku kotak sebagai penuntun.
·
Setelah terlihat rapi, siswa baru menulisnya di
buku tulis biasa
Termin IV (15
menit) :
- Mengulang metode klasikal yang dilakukan pada termin I
- Urutan membaca dengan perbandingan 50% dilakukanan terbalik dengan dimulai dari baris terakhir.
Metode dan alokasi waktu ini dalam
pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel, dengan tetap memperhatikan
afektifitas dan efisiensi, serta akan dievaluasi secara terus-menerus untuk
dilakukan perbaikan dan penyesuaian, karena tiada teori dan akal manusia yang
sempurna. Usaha adalah bagian dari hidup yang harus tidak henti
dilakukan oleh manusia yang lemah tiada daya di hadapan Sang Penguasa, Allah
Subhaanahu Wata’alaa. Pertolongan dan ridlo-Nya senantiasa kita harapkan untuk
kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki.
IX.
TENAGA PENGAJAR
Staf Pengajar Program Unggulan
Tuntas Baca Al-Qur’an (TBA)
Miftahul Huda Sumberejo berasal
dari lingkungan setempat, dan lingkungan desa sekitar, yang di rekrut melalui
test penjaringan guru yang diadakan dengan melakukan kerjasama antara fihak
masyarakat peduli dengan MI Miftahul Huda. Dengan demikian diharapkan dapat
direkrut para ustadz yang berkompeten dalam bidangnya. Sebagian besar mereka
adalah alumni pesantren Al-Qur’an, dan sebagian yang lain lulusan akademik.
X.
PENUTUP
Demikian Program Unggulan Tuntas
Baca Al-Qur’an (TBA) Miftahul
Huda Sumberejo dan Pedoman Pelaksanaannya disusun sebagai haluan
pelaksanaan.
Hal-hal yang menyangkut kebijakan sistem maupun
tehnik yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur dan dikembangkan dengan
memperhatikan aspek keluwesan efektifitas dan kemaslahatan.
Semoga Allah senantiasa
menyertai kita dalam mencapai cita-cita luhur. Amiin
Sumberejo, 30 Desember 2008
Kepala MI Miftahul Huda
M. Syukri, S.Pd.I
Daftar Guru TBA
Miftahul Huda
2008-2009
NO
|
NAMA GURU
|
Tempat /tgl lhr
|
Pend Terakhir
|
TMT
|
Tugas
|
1
|
M. Syukri, S. Pd. I
|
Kab. Semarang, 08/01/1975
|
S.I + Pesantren
|
16/12/2008
|
Kepala TBA
|
2
|
Suhardjo
|
Kab. Bandung, 24/04/1958
|
SMA
|
16/12/2008
|
Guru Bantu Umum
|
3
|
A. Rifa'i
|
Kab. Semarang, 12/10/1977
|
SMA + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 3
|
4
|
A. Sajadi, Al-Hafidh
|
Kab. Semarang, 01/11/1976
|
SMP + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 6
|
5
|
M. Amin dakhlan, Al-Hafidh
|
Kab. Semarang, 18/08/1974
|
SMP + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Al-Qur'an 3
|
6
|
M. Safari
|
Kab. Semarang, 06/07/1990
|
SMA
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 4
|
7
|
Munadhirah, Al -Hafidhah
|
Kab. Semarang, 17/04/1985
|
SMP + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Al-Qur'an 1
|
8
|
Nur Latifah, Al-Hafidhah
|
Kab. Semarang, 24/04/1968
|
SMA + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Al-Qur'an 2
|
9
|
Supriyanto
|
Kab. Semarang, 27/09/1985
|
SMA + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 5
|
10
|
Umi Mu'allimah, Al-Hafidhah
|
Kab. Semarang, 23/07/1981
|
SMA + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 2
|
11
|
Raudlotul Hidayah, S.Pd.I
|
Kab. Semarang, 11/07/1980
|
S. I + Pesantren
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 1
|
12
|
Siti Mutiah
|
Kab. Semarang, 06/01/1973
|
SMA
|
16/12/2008
|
Guru Jilid 1
|